Cerita Leni

Yup.... kapan hari ada artis yang jadi trending gara-gara tidak bisa membuka salak. Langsung tu di buli, ya walaupun ada yang bela. Kalau aku sih tidak bela dan tidak buli. Hehehe... tau kelemahan diri sendiri soalnya. Aku salah satu orang yang t i dak bisa mengupas salak. Sebenarnya bukan tidak bisa caranya. Buah itu   buah kesukaan ku. R asanya manis kadang hambar, dengan tekstur kering dan renyah. Salak juga sudah akra b dengan aku dari aku kecil , permasalahan nya adalah akutidak suka apabila jari ku kemasukan sedikit duri ( kesusuben). Orangtua ku suka membeli buah salah di p inggir jalan. Sepertinya itu dari perkebunan langsung. Karena pinggir jalan keluar kota. Antara Magelang dan Jogja. Nah... kalau langsung dari petaninya, itu buah tidak dibersihkan. Masih ada bongkol juga. Ya ng pasti lebih murah juga. Karena banyak duri lembutnya maka aku sering kesusuben, jadi kalau terpaksa tidak ada yang men g upasnya , a ku potong ujung buah yang runcing pakai gunting. Kebiasanan s

Bukan sekedar Gembala ku Bukan sekedar Leader ku Bukan sekedar teman sepelayanan Lebih dari Itu Mengajarku menjadi ibu Mencontohkan menjadi isteri Mengingatkanku Menegorku Menggenggam tanganku Memelukku Menenangkan ku Menyeka air mataku Yang terpenting pengganti ibu di rantauku Terimakasih Selamat Hari Ibu

Berbagi prianya denganku Berbagi cintanya denganku Menjadikan ku putrinya Menjadikan ku kesayangannya Terimakasih telah menyuruhku memanggil mama Terimakasih karena tidak membedakanku Selamat hari ibu Aku sangat mencintaimu  22 Desenber 2019

Selalu bangun lebih awal Selalu memastikan tercukupi Selalu mengantarkanku kemanapun. Sampai saat ini pun selalu bangun lebih awal Selalu memastikan tercukupi Selalu mengantar kemana pun. Selalu untuk cucunya. Tak pernah terdengar Penyesalan Keluhan Yang selalu terdengar Ucapan syukur Untaian cinta Terimakasih telah menjadi mama dan oma yang sempurna I Love you mom 22 Desember 2019

Saya ekspresif, dia cool. Saya manja, dia mandiri Saya teledor, dia teliti Saya pantai, dia gunung Saya sepeda, dia basket Saya remix, dia pop mandarin Beda memang. Bertolak belakang. Seperti pelangi. Berbeda warna menjadi satu keindahan Seperti orkestra Berbeda, terpadu menjadi simfoni. Saya memilih menjadi satu Karena perbedaan kami. Perbedaan, dan kelemahan kami. Itulah kekuatan kami

Numpang nibrung ya.... tidak maksud apa lho ya... jangan t e rsinggung. Yang baca kan banyak masa aku bisa menyinggung. Maaf dulu sebelum berasa, tulus aku dari hati yang terdalam. Biasa nih ‘kalau suami berangkat kerja ‘dia suka tlp ama aku. Itu kebiasaan dari pacaran, sering banget tlp ama chat. Kadang tidak ada yang mau di bicarain. Cuma bilang I love you, ada kabar apa?, lagi apa. Ya c uma pertanyaan-pertanyaan kecil yang sebenernya udah tau jawabannya. Kadang di sela-sela penat rapa t pun dia chat aku, c uma beberapa stiker aja, dan ku balas stiker juga. Sudah membuat dia fresh untuk kembali meneruskan rapat. Kalau pagi berangkat dan plg kantor pun aku selalu menemani dia dengan telpon. Ya bicara apa aja, semua dari yang mutu sampai yang tidak mutu di bahas. Hari ini pembahasannya yang katanya lagi tranding. Kalau aku sih tidak ngikuti yang trending. T p yayank ngikuti, dia tau lagu dan apa aja yang trading. Bagianku c uma uplo a d aja, lainnya memang tidak tau. Pokok in

Sore ini aku anter anak-anak les. Memang tempatnya berbeda. Rika les nya di ruko, sedangkan Nia di Gramedia World. Nah karena di Nia di gedung, maka harus bayar parkir per jam. Seperti hari-hari biasanya. Saya antar Rika lalu antar Nia. Nah hari ini setelah antar Rika, Nia bilang "mah nanti aku di turunin di depan saja ya." Aku "lho napa?" Nia " kalau antar aku, harus bayar parkir lho, " Dengan muka yang lucu, susah di jelaskan, antara imut dan muka menasehati Aku "emang napa kalau bayar?" Nia "nanti kalau bayar terus uang mama habis, nanti miskin lho" Dengan muka seperti mama-mama menasehati anaknya karena tidak mau makan. Aku langsung ketawa geli. "Kalau cuma bayar parkir, tdk akan membuat kita miskin " Dia cuma ber ooooo ria. Tiba-tiba wajahnya berubah ceria setelah dia memproses semua penjelasan ku. "Kalau gitu, anterin aku ya mah"