Cerita Drama Korea
Akhir-akhir ini memang aku lebih sering nonton film Korea. Dari rekomen dari teman, mereka bermaksud untuk membunuh kesedihanku karena kesepian di tempat baru. Walaupun aku sukanya film action, ya udah ku coba lihat. Karena aku pun masih sangat kesepian disini. Memang romantis film nya, action pun selalu ada sisi romantisnya. Juga memperlihatkan sisi gentle nya. Secara tak sadar aku pun iri, aku mengingini pasangan yg romantis dan gentle. Hingga terbawa oleh lamunan ku.
Di dalan pikiranku berputar seperti tayangan film, yang hanya aku yang bisa menontonnya. Aku kembali ke masa remaja. Aku gadis periang yang selalu tersenyum. Tanganku digenggam erat oleh seorang pria. Pria yang begitu mencintaiku. Ya aku tau itu, walaupun dia tak pernah mengungkapkannya. Kalau ku tanya dia pun hanya menjawab kan sudah waktu itu. Aku pun binggung waktu kapan ya? Sampai aku bosan untuk bertanya. Tapi aku yakin dia mencintaiku, dari cara dia menggenggam tanganku. dia juga selalu ada di sampingku, saat aku sedih ataupun senang. Selalu ada di sampingku saat aku butuh. Dia selalu membuktikan bahwa dia sangat mencintai aku. Dia tak pernah menuntut sedikitpun terhadapku. Mencintaiku apa adanya. Memperlakukanku dengan penuh hormat. Dia membuktikan ke orangtuaku bahwa dia mencintaiku dengan sangat dan dia pantas untukku. Dia memenuhi semua syarat untuk dapat meminangku. Apapun di lakukan dan di korbankan untuk dapat memiliki ku.
Aku tak pernah di ajak makan dengan lilin. Dia juga tak pernah mendekor tempat atau mengajakku ke tempat romantis. Dia selalu mengajak ku ke thema park. Bukannya dia tidak tau di mana tempat romantis, tapi karena aku lebih suka ke thema park. dengan senyum dia menemaniku main di semua wahana. Dia berusaha menyukai setiap kesukaanku, bahkan rafting sekalipun.
Bungapun hanya 2x dia beri ke aku. Karena dia tau aku tak suka bunga. Itulah hal yang romantis, dia tau apa yang kusuka dan yang tak kusuka tampa terucap dari bibirku. Selalu memakan masakan ku, tampa merubah raut mukanya. Walaupun dia tau aku baru belajar masak dan rasanya seperti menelan air laut atau hambar sama sekali. Yang terucap cuma enak , dengan senyum nya. Dia tak pernah bertanya apakah sakit jari yang terkena pisau, apakah sakit terkena minyak atau panci panas. Dia cuma diam dan melahap semua makanan. Aku tau kalau dia tau, maka dia memakan semuanya dengan senyum. Kadang aku mempergoki dia menambah bumbu di masakan ku (Dia lebih jago dari aku) . Aku pun cuma diam pura-pura tak tau. Dia mengajariku memasak dengan selalu mengajak masak bersama, sampai aku sedikit mahir. Aku tau dia cuma mau melindungi perasaanku , dia tak mau aku tersinggung.
Dia tak pernah membuatku mengulang menggosok saat kemejanya masih sedikit kusut. Dia dengan percaya diri tetap memakainya. Karena dia tau istrinya yang menggosok, dan terkadang meninggalkan bekas luka baru di tangannya.
Dia cuma tersenyum saat gelas kesanyannya pecah. Dia menjawab itu bukan gelas kesayanganku, ini yg kesayanganku, dengan menunjuk gelas plastik saat aku meminta maaf. Dia tau terkadang gelas melesat dari tanganku apabila aku kelelahan. Saat aku membuat mobil ku tergores dia cuma bilang asal kamu tidak apa biarkan saja. Terkadang aku lebih sibuk dari biasanya, entah saat ada pesanan, atau lagi ada sesuatu acara, hingga larut. Dia cuma mengingatkan untuk makan, dan baru teringat kalau aku belum mempersiapkan makan. Dia pun tersenyum ,aku udah memasak ayo makan.
Aku mau pergi kemana dan dengan siapa, dia tak pernah melarangku. Memang dia sering menghubungi hp ku saat aku tak di rumah. Tapi aku tau bukannya cemburu, tapi khawatir. Dia tau kalau aku sering tersesat walaupun sudah dengan GPS, aku tak suka melewati jalan yang tak familiar . Dia lega kalau ada orang dewasa di sampingku saat aku pergi, karena setidaknya dia yakin aku bisa pulang tampa tersesat. Dia tak pernah membukakan pintu mobil untukku. Tapi selalu ada pintu pagar dan pintu rumah yang terbuka, saat dia lebih dahulu sampai rumah. Dia tak berlutut untuk meminangku, tapi dia berlutut saat memakaikan sepatu untukku saat aku hamil tak bisa membungkuk dan saat aku memakai gaun pesta ku yang ribet.
Dia benci saat aku menonton film Korea, itu karena dia tak suka melihatku menangis. Karena aku selalu menangis saat melihat film Korea. Adikku saja binggung.
Saat tidur pun tak pernah ada kecupan di kening atau ucapan mimpi indah (itu cuma buat
nonik ber 2). Tapi dia diam di sebelah ku. Tak pernah protes apa yang kulakukan. Dia tau istrinya mempunyai kebiasaan aneh saat tidur, atau nanti tak akan tidur semalaman. Bertambah parah saat aku gelisah, tak dapat tidur atau lagi sakit. Dia cuma diam , bangun dengan badan pegal karena tak bergerak semalaman, supaya aku bisa bebas memeluk tangannya .Bebas memeluk dan menggam tangan nya. Maklum aku suka memeluk atau memegang sesuatu saat aku tidur malam, Dan sejak menikah tidak boleh ada boneka di kamarku. Kebiasaan atau tidak akan tidur pulas. Karena itu aku tidak begitu suka untuk tidur dengan orang lain seperti retreat. Terkadang Dengan diam-diam dia mematikan alaram ku, saat terbangun aku terkejut karena aku bangun kesiangan. Dia cuma bilang ayo tidur lagi, aku yang mematikan,ini hari sabtu bangunlah lebih siang.
Seringkali aku ketiduran, hampir tak mengenal tempat. Saat ketiduran di lantai, dia juga diam saja dia tak akan menggendong atau membangunkanku. Bangun-bangun sudah sepi, ternyata dia mengajak anak-anak main di tempat lain, supaya tidak membangunkanku. Saat ketiduran di meja kerjaku, dia juga diam saja. Saat aku terbangun, gunting dan lem tembak ku berada di rak. Ternyata dia tau aku ketiduran, dia memindahkan barang yang dapat membahayakan ku. Saat memesan makanan atau ice cream dia tak pernah menawariku. Tapi aku tau yang dia pesan adalah makanan atau ice cream kesukaanku. Dia cuma makan sesendok dan dia memberikan kepadaku. Aku kenyang kata nya. Dia tau kalau aku sudah tak pernah memesan kesukaanku, tapi kesukaan anak-anak. Dia selalu berusaha untuk memenuhi keinginanku, selalu berusaha membahagiakan ku. Sebegitu romantis nya dia, sebegitu gentleman nya dia. Sebegitu mencintai aku. Melebihi semuanya. Memang dia tak pandai merangkai kata, sekalipun hanya menulisnya dia tak bisa. Tapi dia bisa menunjukan bahwa dia sangat mencintaiku.
Aku tersadar . Ternyata aku memiliki yang lebih dari semuanya. Terimakasih Aku mecintai mu.
dari Facebook lenikusumajaya
1 November 2018
Komentar
Posting Komentar