Teringat Banjir

Musim banjir ini aku jadi ke ingat 13 tahun lalu.
Saat itu di Smg juga lagi parah parahnya banjir. Kebetulan pacarku rumahnya di daerah Genuk Kaligawe. Itu daerah banjir. Udah air hujan di tambah rob. Waktu itu ketinggian airnya parah banget.

Nah kebetulan hari itu Sabtu dan besok adalah hari dimana pacarku melamar aku. Lha gimana banjir parah gini. Hujan juga tidak berhenti mengguyur. Aku memberanikan diri untuk bilang. Apa besok di undur aja, parah banget kan banjirnya. Aku was was menunggu jawabnya. Lagian juga belum tentu keluarga besarnya yang dari Pati bisa ke Smg. Itu banjir sampai pantura. Tapi dia dengan lantang menjawab. Jadi dong, belum tentu ada kesempatan lagi.

Dia membawa orangtua nya mengungsi ke rumah saudaranya di daerah Tembalang. Besok paginya pacarku sekeluarga datang tepat waktu untuk melamarku. Bahkan keluarga dari Pati juga datang. Aku terheran lalu bertanya mereka jam berapa berangkat. Dari semalam jawabnya.

Berapa terharunya aku.  Dia melakukan apa saja untuk dapat meminangku. Padahal biarpun acara mundur aku yakin keluargaku juga tak akan marah. Karena memang banjir, benar2 diluar kendali. Tapi dengan segala cara dia tetap datang untuk melamarku. Berbahagianya aku. Sebegitu berharga dan spesial aku. Hingga apapun dilakukan untuk dapat bersamaku. Bahkan syarat yang keluargaku minta, dengan sepenuh hati di penuhinya.

Berapa beruntung nya aku mendapat cintamu.
I love you until the end

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Steak Ayam

Snack

Kita Beda