Postingan

Setahun

Gambar
Setahun Oktober ini (2019), genap sudah kami sekeluarga setahun di Jakarta. Tepatnya sih kami tinggal di BSD City. Hm... gimana ya... rasanya benar-benar aneh. Anak-anak udah sangat menyesuaikan diri di sini, udah banyak temen. Kalau Yayank, tidak usah ditanya. Udah banget, kan kerja di sini, ternyata ketemu temen lama juga ( ya lah Jakarta kan magnet buat kerja ). Cuma tinggal aku aja ;yang berasa asing. Tapi ya tidak masalah-masalah banget sih. Aku kan juga bukan type orang suka keluyuran ( hehehe... mungkin kalau tinggalnya di SMG , keluyuran juga). Jadi diam di rumah asal WIFI jalan, itu udah sangat aman. Maklum mama dan istri jaman “NOW”. Kalau tidak, bisa seperti  “gajah kophog” . Yang berasa banget nih, ayat di Alkitab .  Yeremia 29 : 7 “Usahakanlah   k    kesejahteraan kota ke  mana   kamu  Aku  buang , dan berdoalah   l    untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”  . Astaga ini ayat, memang sering banget dengar dari dulu. Dan aku

Bimbel

Masalah bimbel jadi pilihan yang harus banget buat kaum mama. Memilih  bimbel yang pas untuk anak dan kantong. Ada bimbel yang privat, ada yang guru datang ke rumah, ada yg sesuai pelajaran di sekolah, ada yang punya kurikulum sendiri. Sangking banyak nya sampai binggung mau yg mana. Kalau saya sih, pilih yang berkurikulum. Buat anak saya yang pertama ( Cece ), memang saya les kan dari dini. Pemikiran saya biar SMP tidak perlu banyak les, karena udah banyak kegiatan seperti OSIS, jalan bareng temen. Jadi les nya tidak usah pelajaran. Maka sejak dari tk saya les kan. Memang pilih yang berkurikulum biar tidak monoton. Kalau di ajari sendiri kan saya juga tidak tau kurikulum nya. Kalau panggil guru juga gurunya tidak ada kurikulum.  Jadi ya datang ke les yang berkurikulum. Jadi pas dia awalnya belajar apa, di tes mampu atau tidak dikasik yang lebih susah. Kalau masih belum ya tetep soal itu. Jadi sekarang udah kelas 6. Udah tidak  les lagi. Apalagi kan udah pindah kota. Tapi lumanyan k

Berbagi Di Hari Lebaran

Gambar
Hari ini bertepatan dengan Hari Raya Lebaran. Nah...saya mengajak anak-anak untuk berbagi, sekalian mengajarkan kepda mereka tentang hari Raya Agama yang berbeda. Karena Lebaran identik dengan Lontong opor , maka saya putuskan untuk mebuat lontong opor. Bukan saya yang masak, mama yang masak. Kalau saya bisa pingsan semua. Jauh-jauh hari kita udah persiapin styrofaom dan kebutuhan yang lain. Kami juga udah jauh-jauh hari memberitahu anak-anak. Kalau kita mau buat Lontong Opor , dan mau di bagiin ke satpam. Mengapa Satpam? Karena mereka merelakan waktunya untuk menjaga Claster , dan mengorbankan waktu untuk berkumpul bersama keluaaraga mereka. Saya memberi pengertian lagi ke anak-anak. Biasanya pada hari raya Lebaran mereka yang beragama Muslim beribadah, lalu bermaafan kepada orangtua dan sanak keluarga. Sama seperti kita waktu Imlek. Setelah itu bersantap bersama keluarga. Bedanya dangan kita mereka menyantap lontong opor, kita menyantap misua. Jadi kita harus berterimakasih kepad

Busana Beribadah

Hm.... ngomong-ngomong tentang gimana berpakaian yang benar saat ke Gereja? Tidak ada aturan sih, maksudnya harus lengan panjang atau harus celana panajang. Kalau saya memang kalau ke Gereja untuk ibadah, terutama ibadah raya, pasti saya berpakan serapi dan seformal mungkin. Kenapa demikian? Karena memang sudah terbiasa mengenakannya, dan itu kebiasaan dari kecil. Dari kecil saya di beri pengertian , kita ke Gereja itu pergi ke rumah Tuhan. Apabila kita ke rumah Persiden atau Wali Kota, atau yang berkuasa lainnya. Pasti kita akan mengenakan baju se formal mungkin, untuk menghormati. Apalagi kalau kita ke rumah Raja di atas raja, Tuhan Yesus , maka kita sudah selayaknya mengenakan baju yang formal. Karena dari kecil sudah di kasik pengertian seperti itu maka sudah menjadi kebiasaan saya untuk selalu memakai baju formal. Suami saya juga, minimal pasti kaos berkerah. Tapi kalau ke Gereja bukan untuk ibadah ( nunggu anak latihan, latihan, rapat dsb ) saya berpakaian lebih santai. Malah l

Premium Class

Ngomong-ngomong tentang Premium Class ( dalam hal ini pesawat terbang ), ada seorang yang hari-hari ini curhat tentang premiun class. Jadi sekarang saya juga akan curhat tentang premium class. Dia curhat tentang semua keistimewaan dan fasilitas yang di dapat di premium class ( tidak perlu aku jelasin, semua pada tau kan ?) Dia ingin banget naik pesawat dengan premium class, biar keren. Karena kakanya sering naik premium class. Ya kalau aku sendiri, ya ingin sih, tapi kalau gratis, kalau bayar ya tidak ingin. Soalnya buat saya naik Premium class, atau ekonomi, sama aja sih. Kan Landing nya juga sama. Memang Fasiltas di dalam pesawat lebih bagus dan banayak. Tapi buat kami sekeluarga, tidak terlalu perlu. Kami bisa duduk dengan jarak kaki yang cukup dan dapat menoton TV, itu sudah cukup. Masalah makanan di ekonomi juga dapet kok ( tergantung maskapai ). Memang di premium class lebih berfarian menunya. Tapi buat saya di ekonomi sudah cukup.Sebervariannya menu, saya sekeluarga tidak terla

Kopi

Saya suka banget sama kopi. Dari masih SMP. Tapi taunya kopi instant yang ada di supermarket. Sampai sekarang pun tidak tau jenis-jenis kopi. Biasanya yang beli in yayank. Setiap dia ke luar pulau selalu bawa kopi. Dia bukan penggemar kopi. Dia suka coklat. Tapi dia tau semua jenis dan bau kopi. Dia selalu memilihkan kopi mana yang cocok buat aku. Setiap ke toko kopi. Dia yang sibuk pilih dan membau-bau kopi. Dia bilang kopi Sidikalang cocok buat kamu. Setiap ke Starbucks saya cuma duduk, dan dia yang pesan kopi buat saya. Sambil dia bilang kalau kamu pesen sendiri pesanlah Java Chocho chips, less sugar. Kalau saya ingin kopi saya ke indomaret. Karena paling aman. Tinggal pencet cappucino. Terimakasih Yank Hengky Reds​ kamu tau semua kesukaanku . #kopi

Pembersih Snekres

Gambar
Kita sekeluarga pecinta snekres. Bukan Cuma untuk travelling, tapi untuk hangout juga. Hampir semua kegiatan kami diluar rumah, kita menggunakan snekress. Soalnya paling nyaman di kaki. Nah masalah buat saya adalah, snekres yang kotor. Khususnys bagian bawah snekress. Sebenarnya saya selalu menghindari membeli snekrs dngan bagian bawah yang berwarna putih. Sekarang sudah tidak bisa lagi, karena akhir-akhir ini banyak yang bawahnya putih. Apalagi yang keren, pasti bawahnya putih. Karena putih jadi cepat kotor. Itu yang menyebalkan buat saya. Menjadikan penampilan suami dan anak-anak tidak kece. Sekarang ada solusinya. Ada pembersih snelres yaitu Bagus Liqud Shoe Cleaner. Harganya tidak mahal, dan benar-benar bersih (kalau noda nya sudah lama sekali, Cuma memudar ). Cara pengunaannya juga mudah. Kocok dahulu, tekann dan oles kesepatu. Setelah itu baru di gosok2 dengan sikat. Sikat nya sudah ada di sana. Jadi menyikat, obatnya juga keluar. Sebel;um melakuan, di bersihkan dahulu permuka