Cerita Leni

 Di claster ku ada 1 ring basket, Bukan fasilitas dari cluster. Itu urunan warga claster yang hoby basket. Disini banyak pasangan muda jadi masih semangat untuk basket. Berhubung ini urunan sendiri jadi tidak lapangan khusus, tapi lahan batako kosong. Biasanya kalau sore atau pagi lumanyan rame. Bapak-bapak pada main. Berhubung ini pandemi jadi sepi. Jadi yang main cuma seorang saja. Karena main sendiri tidak enak jadi saya menemani Yayank main. Di ajari shutting. Saya cuma bisa dribel. Better lah sekarang dari 10 sutter masuk 6. Sekarang baru belajar buat rebut bola. Lumanyan lah itung-itung pacaran. Dulu waktu pacaran kita tidak punya waktu buat main basket bersama. Saya cuma menonton waktu dia bermain bersama temannya. Saya berusaha menyukai dan menemai setiap hoby suamiku. Saya berusaha menjadi istri yang asik untuk suamiku. Diapun sama selalu mendukung hoby ku. terimakasih I love you

Sama-sama pengemar Liga Inggris.  Dia Liverpool Saya Machester United Sama-sama Red Dia The Reds Saya Red Devil Jersey kami sama-sama merah. Saya memakai yang hitam. Karena tuan rumah sudah pakai yang merah. Keduanya adalah penguasa Liga Inggris. Sekalipun rival utama. Tapi kami bukan rival. Kami rekan.

 Hari ini seperti biasa Yayank mengabsen anak-anak. Bertanya apa aja yang di ajari hari ini. Rika bercerita kalau hari ini guru IPS nya bertanya kenapa di Indonesaia banyak ikan? Semua sekelas tidak ada yang tau. Rika ingat kalau aku pernah bercerita tentang beragamnya hasil laut Indonesia. Setelah itu Rika memberanikan diri untuk menjawab. "Indonesia bersuhu panas, maka ikan dari perairan dingin akan mermigrasi ke Indonesia yang perairannya bersuhu panas." Gurunya berkata " kurang tepat. Indonesia ada di garis katulistiwa." Rika mengulangi jawaban nya lagi " Karena Indonesia ada di garis khatulistiwa maka bersuhu panas. Jadi ikan dari perairan yang dingin saat musim dingin akan bermigrasi ke Indonesia." Rika bercerita dengan bangganya ke pada Yayank. Di hati aku terlebih bangga. Ternyata semua cerita yang aku ceritakan. Semua jawaban yang aku berikan. Diingat olehnya, dan dia percaya padaku. Ternyata dalam pemikiran nya aku adalah mama yang pintar. Jauh b

Ada yang bertanya ke aku tentang sepeda. Aduh berasa bakul sepeda aja. Tanya harga . Ya aku belinya udah lama banget sih. Jadi pasti sekarang udah naik . Dulu sepedanya yang model cowok. Itu beli di Surabaya. Merek nya biasa aja sih. Dulu beli karena Yayank ada team goes di kantor. Dan kebetulan aku suka sepedaan. Jadi Sabtu di pakai Yayank. Hari biasa di pakai saya di komplek. Cukup satu untuk bergantian. Lagian aku kan pakai nya hari biasa dan subuh. Karena aku tidak terlalau nyaman untuk ngobrol dengan tetangga jadi kalau subuh paling cuma bertemu dengan bapak-bapak yang mau ke Mushola . Yang ke dua memang beli di sini. Itu juga beli untuk hadiah ulang tahunnya Rika. Kalau hari biasa dan tidak ikut event lari dalam waktu 2 bulan. Saya biasanya bersepeda sendirian. Cuma Sabtu yang bersama Yayank. Tapi kalau mau ikut event lari dalam 2 bulan ganti jadi lari. Karena kebetulan sepeda lagi naik daun aja jadi kita posting seperti pengguna baru. Sepeda saya cukup biasa saja. Semuanya stan

 Seperti biasa setelah makan malam. Yayank akan duduk di ruang keluaraga bersama anak-anak. Menonoton televisi dan menunggui si Nia yang sedikit lama makannnya. Ya lama sambil main game, lari-lari, nonton tv. Memang selalu Yayank memeluk mereka satu-satu sambil sedikit bercerita dan menasehati. Biasa nasehat titipan seponsor ( titipa mamanya maksudnya) Nah waktu giliran nia nih. "NIa sini sama papa "  Yayank melebarkaan tangannya, supaya Nia bisa masuk kepelukannya. Tapi saya langsung berlari menyambut pelukannya. Jadi sayalah yang di pangku dan di peluk Yayank. "Aku mau sama papa" kataku. Nia yang berjalan mendekat sambil memukul jidatnya. " Mamakan udah lama ama papa. aku kan barusan." '"Udah lama gimana?" Jawabku sedikit memancing Nia. " Kan mama udah dari kecil sama papa. aku kan baru sembentar" katanya sambil cemberut. Aku berdiri melepas pelukan suamiku. Tidak tega aku berlama-lama menggoda Nia. Nia memang lebih cemburu kalau

Sekarang Jakarta PSBB lagi. Isunya ada claster baru lagi. Perkantoran dan tempat makan. Sebenaranya Enak kalau suami kerja dari rumah. Tiap saat bisa ngeliat mukanya. Setiap saat bisa ketmu. Jadi tidak kangen. Tapi yang tidak enak adalah Jadi lebih repot. Siapin satu ruang nyaman lagi untuk suami kerja. Sering-sering buatin minuman, nyediain cemilan. Emang kalau dikantor nyemil terus juga ya? Jatah cemilan biasanya bisa sebulan sekarang karena semua di rumah jadi 2 minggu sudah menipis stock cemilannya. Rumah yang sepi sekarang jadi lebih berisik. Dari kamar anak-anak terdengar suara guru yang membahas sesuatu. Dari ruang tamu juga terdengar Yayank membahas msalahnya dengan rekan kerjanya. Saya jadi hanya duduk di maja makan. Sembari siap-siap siapa yang duluan memanggil. Harus cepat ke raung tamu atau ke atas. Kehilangan waktu tenang untuk ngopi. Begitu berkesempatan duduk. Kopi sudah dingin. Terpaksa masuk microwave. Siap sedia jadi tukang pijet. Terkadang melihat Yayank serius memba

 Inilah anakku. Mereka berdua bertolak belakang banget. Tapi symfoni yang indah. Seperti saat ini mereka makan tahu bakso. Rika lebih suka makan baksonya. Sedangkan Nia lebih suka makan tahunya. Lumanyan kan jadi ngirit. Beberapa makanna mereka seperti itu. Seperti telur rebus. Rika lebih suka memakan kuningnya. Nia lebih suka memakan putihnya. Dulu juga. Nia pingiran pizza. Rika tengahnya. Nia pingiran roti . Rika roti putihnya. hehe.... Kalau sekarang Nia suka keseluruhan Pizza. Dan tidak mau makan roti yang ada pinggirannya lagi. udah tau makanna yang lebih enak. Mereka berbeda tapi mereka selalu bekerja sama