PSBB Lagi

Sekarang Jakarta PSBB lagi.

Isunya ada claster baru lagi.

Perkantoran dan tempat makan.

Sebenaranya Enak kalau suami kerja dari rumah.

Tiap saat bisa ngeliat mukanya.

Setiap saat bisa ketmu.

Jadi tidak kangen.

Tapi yang tidak enak adalah

Jadi lebih repot.

Siapin satu ruang nyaman lagi untuk suami kerja.

Sering-sering buatin minuman, nyediain cemilan.

Emang kalau dikantor nyemil terus juga ya?

Jatah cemilan biasanya bisa sebulan sekarang karena semua di rumah jadi 2 minggu sudah menipis stock cemilannya.

Rumah yang sepi sekarang jadi lebih berisik.

Dari kamar anak-anak terdengar suara guru yang membahas sesuatu.

Dari ruang tamu juga terdengar Yayank membahas msalahnya dengan rekan kerjanya.

Saya jadi hanya duduk di maja makan.

Sembari siap-siap siapa yang duluan memanggil.

Harus cepat ke raung tamu atau ke atas.

Kehilangan waktu tenang untuk ngopi.

Begitu berkesempatan duduk.

Kopi sudah dingin.

Terpaksa masuk microwave.

Siap sedia jadi tukang pijet.

Terkadang melihat Yayank serius membahas kerjaan, sampai tak sadar memijat pelipsnya.

Jadi panggilan alam untuk saya memijatnya.

Mengendap-endap ke ataas untuk melihat si kecil.

Nia tak konsen menyimak gurunya.

Ditanya alasannya tangannya pegal.

Alhasil panggillan alam untuk memijit jari dan pergelanagn tangannya.

Malam setelah makan malam.

Berharap bisa istirahat.

Ternyata harus menunaikan kewajiban istri.

Lelah capai menunggui suami dan anak karena Psbb.

Tapi hati tak berhenti bersukur.

Bersyukur masih naik turun untuk mengawasi.

Brsyukur karena cemilanku berkurang.

Bersyukur kaena kopi ku dingin.

Beersyukur karena kebisingan hari.

Bersykur karena tidak bisa duduk tenang.

Bertanda keluargaku masih sehat .

Kita berempat masih bersama-sama.

Terimakasih Tuhan Buat kesehatan yang Kau beri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Steak Ayam

Snack

Kita Beda